Jumat, 19 Oktober 2012

Sejarah Bahasa Indonesia II

Bahasa Indonesia mempunyai sejarah jauh lebih panjang daripada Republik ini sendiri. Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928, jauh sebelum Indonesia merdeka. Saat itu bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa persatuan dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa. Saat itu bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan antaretnis (lingua franca) yang mampu merekatkan suku-suku di Indonesia. Dalam perdagangan dan penyebaran agama pun bahasa Indonesia mempunyai posisi yang penting. Deklarasi Sumpah Pemuda membuat semangat menggunakan bahasa Indonesia semakin menggelora. Bahasa Indonesia dianjurkan untuk dipakai sebagai bahasa dalam pergaulan, juga bahasa sastra dan media cetak. Semangat nasionalisme yang tinggi membuat perkembangan bahasa Indonesia sangat pesat karena semua orang ingin menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa. Pada tahun 1930-an muncul polemik apakah bisa bahasa Indonesia yang hanya dipakai sebagai bahasa pergaulan dapat menjadi bahasa di berbagai bidang ilmu. Akhirnya pada tahun 1938 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di Solo. Dalam pertemuan tersebut, semangat anti Belanda sangat kental sehingga melahirkan berbagai istilah ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia. Istilah belah ketupat, jajaran genjang, merupakan istilah dalam bidang geometri yang lahir dari pertemuan tersebut. Ketika penjajah Jepang mulai masuk ke Indonesia, mereka semakin mendorong penggunaan bahasa Indonesia. Pada tahun 1953,Poerwodarminta mengeluarkan Kamus Bahasa Indonesia yang pertama. Di situ tercatat jumlah lema (kata) dalam bahasa Indonesia mencapai 23.000. Pada tahun 1976, Pusat Bahasa menerbitkan Kamus Bahasa Indonesia, dan terdapat 1.000 kata baru. Artinya, dalam waktu 23 tahun hanya terdapat 1.000 penambahan kata baru. Tetapi pada tahun 1988, terjadi loncatan yang luar bisa. Dari 24.000 kata, telah berkembang menjadi 62.000. Selain itu, setelah bekerja sama dengan Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei, berhasil dibuat 340.000 istilah di berbagai bidang ilmu. Malahan sampai hari ini, Pusat Bahasa berhasil menambah 250.000 kata baru. Dengan demikian, sudah ada 590.000 kata di berbagai bidang ilmu. Sementara kata umum telah berjumlah 78.000.

Hal Yang Sepele Dalam Bahasa Inggris

Hehehe Kenapa tulisan saya kali ini judul nya begini ya... ?? Saya selaku penulis nya saja bingung kenapa bisa kepikiran menulis tulisan seperti ini. Tulisan ini bukanlah sebuah tulisan yang memiliki manfaat yang banyak. Namun hanyalAh buat pancingan nalar kenapa dalam Grammar bahasa Inggris banyak yang unik yang mungkin saja lupa dan tidak terlalu kepikiran oleh banyak orang baik pemula ataupun tingkat menengah. Dan saya menulis tulisan ini tidak ada sedikitpun rasa yang mungkin saja membuat Anda menilai saya sok tau atau apalah nama nya. Ini hanyalah sedikit pengalaman pribadi yang sekitar empat tahun yang lalu. Pengalaman ini saya peroleh dari kegiatan saya yang keseharian nya mengajar di salah satu kursus bahasa Inggris di Kampung halaman saya. Alhamdulillah, Pada waktu itu saya dipercayakan untuk memegang satu kelas. Saya pernah membuka pembicaraan dengan pertanyaan sederhana. Seperti saya menanyakan kata "siapa" dalam bahasa Inggris. Bisa dikatakan semua peserta pelatihan yang saya tangani menjawab nya dengan jawaban "Who." Mungkin Anda yang sedang membaca tulisan ini juga akan menjawab dengan kata Who. Ya, Jawaban peserta pelatihan yang saya tangani dan jika Anda menjawab dengan jawaban nya sama,Jawaban tersebut memang benar ada nya. Who memang memiliki arti kata siapa dalam Bahasa Inggris. Namun demikian, Apakah bahasa Inggris nya dari kalimat dibawah ini..?? Siapakah nama Anda? Saya rasa ini adalah kalimat sederhana yang pertama kali yang dikenalkan oleh guru Anda kepada Anda dalam beajar bahasa Inggris. Semua orang sudah mengetahui kalau kalimat diatas dalam bahasa Inggris nya adalah "What is your name?" Nah,Pertanyaan saya yang sekarang ini adalah kenapa kata penanya yang dipakai dalam kalimat siapa nama kamu "What"? Sementara dalam kamus pada umum nya What dalam bahasa Indonesia adalah Apa dan Who memiliki arti Siapa. Inilah salah satu contoh hal yang sepele namun memerlukan jawaban yang logis dan mengacu dalam pemakaian tata bahasa atau grammar yang benar dalam bahasa Inggris. Bisakah Anda menjawab pertanyaan lanjutan saya tersebut? Anda pasti bisa menjawab pertanyaan tersebut. Saya sangat percaya kepada Anda pasti Anda punya jawaban yang masuk akal. Kalimat Siapa nama kamu adalah salah satu dari banyak kalimat yang unik dalam Bahasa Inggris. Apapun jawaban Anda mengenai kasus diatas, saya harap ada rujukan nya pada penjelasan berikut ini. Penjelasan Singkat Intereogative Pronoun (Kata Ganti Penanya) Interogative pronoun biasanya sering disebut dengan kata penanya atau Question Word. Namun saya cendrung menyebut nya dengan kata Interogative Pronoun. Kedua perbedaan itu hanyalah merupakan istilah dalam bahasa Inggris yang digunakan sesepuh untuk mempermudahkan kita dalam belajar. Apapun istilah nya yang penting minumnya tetap teh botol kuda liar nyosor. :D Berikut contoh dari kata penanya tersebut : * What (berfungsi untuk menanyakan nama dari suatu benda) * Who (Berfungsi untuk menanyakan orang sebagai subjek) * Whom (Berfungsi menanyakan orang sebagai objek) * Whose (Berfungsi menanyakan kepunyaan atau kepemilikan dari suatu benda) * Which (Berfungsi menanyakan pilihan) * Why (Berfungsi menanyakan alasan) * When (Berfungsi menanyakan tentang waktu) * How (Berfungsi menanyakan tentang kondisi dari suatu benda) Kita kembali ke pokok permasalahan kenapa dalam kalimat siapa nama kamu kata penanya yang dipakai adalah what. Mari kita telaah sedikit mengenai kata tersebut. Apakah yang dipertanyakan dalam kalimat siapa nama kamu tersebut? Opsi Menanyakan “Siapa Kamu”? Menanyakan Nama Kamu.? Dari dua opsi diatas, bisa disimpulkan hal yang ditanyakan dalam kalimat tersebut adalah sebuah nama. Nama tergolong kedalam kata benda (Noun). Nama bukanlah orang sebagai subjek atau pun objek. Jadi berdasarkan prinsip diataslah kata penanya yang tepat adalah What. Karena What berfungsi menayakan nama dari suatu benda. Mencari arti kata dalam bahasa Inggris harus sesuai dengan fungsi kata. Nah, Sudahkan Anda mengetahui masing-masing dari fungsi kata dalam kalimat atau kelompok kata dalam bahasa Inggris?

Selasa, 02 Oktober 2012

Tema Falkultas Ilmu Komunikasi

Mengenal Ilmu Komunikasi Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.[rujukan?] Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal. Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another). Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio.Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia.Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.

Tema Hari Pahlawan

Perjuangan Indonesia Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan “Hari Pahlawan”. Ini bertujuan mengingatkan kita bahwa kepahlawanan, patriotisme dan nasionalisme sangat penting dalam mengembangkan negara kita. Tanpa sikap tersebut, maka mustahil bagi kita untuk membuat negara kita bertahan hidup. Saudara – saudara Setiap tahun kita memperingati Hari Pahlawan tanggal 10 November. Ini adalah refleksi negara kita dalam menghargai sejarah masyarakat Indonesia dalam memperjuangkan melawan penjajahan. Hari Pahlawan juga menunjukkan bahwa para pendahulu kita telah segala sesuatu dikorbankan untuk membangun negara ini. Hari Pahlawan diambil dari sejarah pertempuran di Surabaya. Itu ketika orang-orang kita melawan Belanda dan pasukan Sekutu dengan tujuan perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Lebih dari 100.000 orang Indonesia yang terlibat di pertempuran melawan Sekutu yang diperkirakan lebih dari 30.000 tentara. Setidaknya 16.000 orang Indonesia meninggal, sedangkan di pihak musuh hilang 2.000 prajurit. Pertempuran itu merupakan pertempuran terberat dalam revolusi dan menjadi simbol nasional perlawanan Indonesia. Dianggap sebagai upaya heroik oleh Indonesia, pertempuran membantu rakyat kita mendapatkan dukungan internasional untuk Kemerdekaan Indonesia. Sebagai memori pertempuran, 10 November kemudian dirayakan setiap tahun sebagai Hari Pahlawan. Pertempuran di Surabaya adalah salah satu pertempuran yang terjadi di negara kita selama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mereka mengorbankan segalanya, termasuk darah mereka dan kehidupan. Mereka berdedikasi, kepahlawanan mereka, patriotisme dan nasionalisme untuk negara ini. Ada pepatah: negara besar adalah negara yang menghargai semua pahlawan-nya. Kita sering mendengar tentang hal itu. Kita tahu bahwa tanpa pengorbanan pahlawan , tidak akan ada negara ini. Kemerdekaan Indonesia tidak diberikan oleh kolonialis tersebut. Saudara – saudara Saat ini kita hidup di negara kemerdekaan. Tidak ada lagi pertempuran melawan penjajah. Tapi, itu tidak berarti bahwa kita berhenti berjuang. Ada banyak jenis perjuangan yang harus kita lakukan. Berjuang melawan korupsi, kolusi dan nepotisme adalah beberapa contoh perjuangan. Kita harus tetap semangat kepahlawanan, patriotisme dan nasionalisme di negara berkembang ini. Itulah cara kita menghargai pahlawan kita.

Fakta Penggunaan Bahasa Indonesia Di Luar Negeri

Fakta Penggunaan Bahasa Indonesia Menuju Bahasa Internasional Tahun 1928 Bahasa Indonesia telah ditetapkan sebagai bahasa persatuan yang tercetus dalam salah satu butir dalam sumpah pemuda yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”. Hingga kini Bahasa Indonesia terus mengalami kemajuan, dalam arti kata penambahan-penambahan kosakata Bahasa Indonesia terus bertambah, baik yang diserap dari bahasa daerah maupun bahasa asing seperti bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Seiring perkembangan zaman pula, pengguna Bahasa Indonesia juga terus bertambah, bukan saja masyarakat Indonesia sendiri tetapi juga masyarakat dari negara-negara lainnya. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran bangsa ini yang dinilai semakin penting di mata dunia karena kiprahnya yang cukup penting di mata dunia, baik dari segi ekonomi mengingat pangsa pasar yang cukup besar maupun dari segi peran serta dalam menjaga perdamaian dunia melalui pengiriman pasukan ke negara-negara yang berkonflik. Menurut Kepala Bidang Pengembangan, Pusat Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional, Drs Mustakim Mhum, dalam seminar Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing (BIPA) dan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) di Medan, akhir Oktober 2009 lalu, mengatakan, Bahasa Indonesia sangat berpotensi besar menjadi bahasa penghubung antarbangsa, seiring semakin tingginya minat warga asing untuk mempelajarinya. Berdasarkan data yang tercatat di Pusat Bahasa, Bahasa Indonesia telah diajarkan kepada orang asing di berbagai lembaga, baik di dalam maupun di luar negeri. Di dalam negeri misalnya, saat ini tercatat tidak kurang dari 76 lembaga yang telah mengajarkan Bahasa Indonesia kepada penutur asing, baik di perguruan tinggi, sekolah maupun di lembaga-lembaga kursus. Sementara di luar negeri, pengajaran Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing (BIPA) telah dilakukan di 46 negara, yang tersebar di seluruh benua dengan 179 lembaga penyelenggara. “Lembaga-lembaga tersebut misalnya seperti perguruan tinggi, KBRI, pusat-pusat kebudayaan, sekolah Indonesia di luar negeri dan lembaga-lembaga kursus lainnya. Ini tentunya peluang besar bagi Bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional,” katanya. Apa yang dikatakan Mustakim tersebut juga mendapat dukungan dari Kepala Balai Bahasa Medan, Prof Amrin Saragih. Menurut Amrin, Bahasa Indonesia yang juga merupakan jati diri bangsa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional seperti halnya bahasa Spanyol, Inggris, China, maupun Prancis. “Dengan dipelajarinya bahasa Indonesia di lembaga-lembaga pendidikan di beberapa negara di dunia, merupakan peluang emas bagi bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional,” katanya. Begitu pun, kata dia, usaha menjadikan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional harus dimulai dari masyarakat Indonesia sendiri. Artinya, masyarakat Indonesia harus lebih mencintai bahasanya sendiri daripada bahasa asing. Yang ironisnya, justru dewasa ini kemurnian bahasa Indonesia banyak dirusak oleh masyarakat itu sendiri, terutama kalangan muda dengan banyak menggunakan bahasa campuran. Begitu juga dengan pemimpin-pemimpin kita yang juga banyak menggunakan bahasa campuran baik dalam forum resmi maupun tidak. Menurut dia, sebenarnya peluang Bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional pernah terbuka pada 1960-an ketika Indonesia memprakarsai terbentuknya perkumpulan negara-negara di Asia Tenggara yang juga disebut dengan ASEAN. Saat itu negara-negara yang menjadi anggota ASEAN seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei adalah negara-negara yang banyak masyarakatnya menggunakan bahasa melayu. Namun, peluang itu menjadi hilang seiring dengan semakin bertambahnya negara-negara anggota ASEAN yang lebih banyak masyarakatnya tidak menggunakan bahasa melayu seperti Vietnam, Myanmar, Laos. Pada bagian lain, Armin mengatakan dalam sistem pendidikan Indonesia, bahasa pengantar atau bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Namun, kenyataannya menunjukkan bahwa saat ini sejumlah sekolah telah menyatakan diri sebagai sekolah internasional dengan kebanggaan bahwa bahasa yang digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran adalah bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Secara tidak langsung keadaan ini menunjukkan bangsa Indonesia telah mengalami krisis identitas, yang realisasinya adalah krisis dalam pemakaian bahasa Indonesia dalam berbagai bidang. Pengajaran BIPA Pengajaran BIPA merupakan pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing, yakni penutur bahasa selain Bahasa Indonesia dan bahasa daerah, termasuk bahasa Melayu misalnya penutur bahasa Inggris Prancis, Jerman, Jepang dan Arab. Kegiatan pengembangan pengajaran BIPA ini bertujuan menyebarluaskan penggunaan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat internasional, dalam rangka menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa perhubungan luas pada tingkat antarbangsa dan dalam rangka ikut serta memulihkan citra Indonesia di dunia internasional. BIPA sudah merupakan suatu tuntutan zaman karena di tengah era global peranan Indonesia dalam kancah pergaulan antarbangsa telah menempatkan Bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang dipandang penting di dunia. Hal ini juga ditunjang posisi Indonesia dalam percaturan dunia yang semakin penting, terutama melalui peranannya dalam turut serta menyelesaikan konflik-konflik politik di berbagai kawasan maupun karena posisi geografis Indonesia yang sangat strategis. Kenyataan ini telah menyebabkan banyak orang asing yang tertarik dan berminat mempelajari Bahasa Indonesia sebagai alat untuk mencapai berbagai tujuan, baik tujuan politik, ekonomi atau perdagangan, seni budaya maupun wisata. Dengan banyaknya lembaga penyelenggara pengajaran Bahasa Indonesia di luar negeri tentunya merupakan suatu potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk menyebarluaskan berbagai informasi tentang Indonesia. Dapat dikatakan lembaga penyelenggara pengajaran BIPA di luar negeri itu merupakan agen Indonesia yang potensial untuk ikut serta memperkenalkan Indonesia di dunia internasional. Untuk itu sudah sepantasnya pemerintah termasuk perwakilan pemerintah Indonesia di luar negeri menjalin kerja sama yang lebih erat dengan lembaga-lembaga tersebut. Masih jalan ditempat Sejak 15 tahun lalu, perbincangan tentang BIPA telah diselenggarakan dan sampai hari ini penyelenggaraan pengajaran Bahasa Indonesia ini tampaknya semakin tertata dengan rapi. Namun dalam perjalanannya, pengajaran BIPA bukan tidak mendapat tantangan atau hambatan yang tidak kecil. Bahkan untuk Sumut sendiri pengajaran BIPA terkesan jalan ditempat dan belum seperti yang diharapkan. Kepala Pusat Bahasa Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Busmin Gurning, mengatakan, penyelenggaraan pembelajaran BIPA di Sumut masih cenderung bersifat musiman. Hal ini ditandai dengan masih rendahnya jumlah institusi yang memberi perhatian khusus dan terencana untuk mengelola BIPA secara berkelanjutan. Keadaan ini menjadi tantangan serius bagi pemerhati dan penyelenggara BIPA seperti Balai Bahasa Medan. Untuk itu, diperlukan perhatian serius untuk pengelolaan penyelenggaraan yang lebih baik, sehingga Sumut menjadi tujuan kunjungan penutur asing, baik yang berwisata, berbisnis atau bekerja dan tempat belajar Bahasa Indonesia yang lebih baik. Menurut dia, perencanaan penyelenggaraan BIPA sangat dipengaruhi oleh jumlah penutur asing yang datang ke Sumut yang ingin mempelajari dan menguasai bahasa Indonesia untuk tujuan komunikasi. Dalam kunjungan penutur asing ke daerah ini, dimulai dengan layanan dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris sejak dari kantor imigrasi, ke hotel, pusat-pusat perbelanjaan sampai dengan ke tempat bekerja atau tujuan wisata mereka. Keterpaduan layanan dengan Bahasa Indonesia yang baik dapat menginspirasi mereka untuk belajar Bahasa Indonesia. Dalam hal ini Bahasa Indonesia telah menunjukkan jatidirinya sebagai bahasa yang prestisius dan fungsional dalam tindakan komunikasi untuk tujuan informasi yang baik terutama dalam hal sosial budaya. “Untuk tujuan inilah para pemerhati Bahasa Indonesia harus lebih serius merencanakan pembelajaran Bahasa Indonesia kepada penutur asing yang lebih praktis dan alamiah,” katanya. ( ant )